Sunday 9 October 2011

Sepucuk Surat Untuk Calon Istriku

Assalammu'alaikum  .......


Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care.... innalloha ma ana,  
Calon Istriku... Masihkah kau menungguku.. .? menunggu kehadiran akan diriku? wahai kekasihku... janganlah engkau merasa bosan dengan semua itu karena akupun tahu menunggu adalah hal yang membosankan. 
Ya .. sangat membosankan, hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'. Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu. Membaca, menulis, atau hal lain yang bermanfaat. 


Calon Istriku yang maniez...
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu. Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal yang menghadang. Hatiku pun tersirat dalam nada angan. Seolah sedetik tiada tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang bayangan, tentang sepenggal masa depan. Karang asaku tiada ' kan terkikis dari panjang jalan perjuangan hanya karena sebuah kegelisahan. Lebih baik ku mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan. Keputusan besar untuk datang kepadamu.

Calon Istriku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu. Percayalah padaNYA, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir. Yakinlah saat itu pasti ' kan tiba.

Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu, tak usah kau gundah karena berkurangnya keindahanmu, Karena bukan semua itu yang ku cari yang ada pada dirimu tetapi kecantikan hati dan iman lah yang ku dicari. Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu. Karena aura keimananlah yang utama. Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga. yang merasuk dan menembus relung relung jiwaku.

Wahai perhiasan terindahku...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti halnya rangkaian istana pasir yang indah yang kita bangun begitu lamanya tapi hanya dengan sedikit sapuan ombak dia hancur begitu saja.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu sedalam kalbu pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu pada istikharah di shalat malammu. Pulanglah padaNYA, ke dalam pelukanNYA. Jika memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci. Dan kau terpilih menjadi ainul mardhiyah di jannah-NYA.

Calon Istriku saiank ...
Skenario Alloh ta'ala adalah skenario terbaik. Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita. Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang menatap hari esok seperti yang kita harapkan nantinya. Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita.

Wahai Kekasih pujaan hatiku ...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ' kan menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Apa kabarkah kau di sana ? Lelahkah kau menungguku berkelana, lelahkah menungguku kau di sana ? Bisa bertahankah kau di sana , tetap bertahanlah kau di sana . Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu. Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...

Duhai Calon istriku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir. Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang. Cinta membuat hati terasa terpotong-potong. Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku buyar mencari bintang yang datang. Bila memang kau pilihkan aku tunggu sampai aku datang.

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan takbir. Dan mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari Nya. Aku tak pernah berharap kau ' kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini. Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup. Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini. Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi. Akulah orang yang ' kan selalu mengagumi, mengawasimu, menjagamu dan mencintaimu.

Calon Istriku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu. Dan tetaplah berharap, terus berharap. Berharap aku ' kan segera datang. Jangan pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup.

Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku kau ' kan selalu mencintaiku. Hanya engkau yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di sini. Meski sulit harus kudapatkan. Jika tidak kudapat di dunia, ' kan kukejar sang ainul mardhiyah yang menanti di syurga.

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu. Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku. Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti apa yang akan ku hadapi dan apa yang harus kucari dalam hidup.

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini untuk dirimu yang selalu bijaksana. Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona. Memahamiku dan mencintaiku apa adanya. Semoga Alloh ta'ala kekalkan nikmat ini bagiku. Semoga...


Ya Alloh... ringankanlah, kerinduan yang mendera. Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu, karena keinginan yang menyeru di dalam diriku.

Ya Alloh... ampuni segala kekhilafan hamba yang hina ini ringankan langkah kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan tuk melengkapkan setengah dien ini, mengikuti sunnah RasulMu, jangan biarkan hati-hati kami terus berkelana tak perpenghujung yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan yang telah Engkau berikan.

Wassalamu'alaikum.

Penuh kasih Selalu Untukmu Selamanya,
Luv U mY Luv..  
Zidoy Casfaty 


http://abna-aulad.blogspot.com/
UA-22624428-1